keadilan sosial dan keadilan ekonomi

Konsep keadilan adalah sebuah konsep yang paling fundamental dalam proses perkembangan berbudaya dan bermasyarakat. Pasalnya, dalam beberapa kasus yang terjadi di masyarakat, seorang pemimpin ataupun individu yang terdapat didalamnya akan cendrung menggunakan konsep keadilan menurut mereka untuk memutuskan setiap masalahnya. Sehingga akan berdampak pada kebijakan dan keputusan yang diambil untuk kepentingan masyarakat luas. Oleh sebab itu pulalah, dalam nilai dasar perjuangan HMI, konsep keadilan ikut dimasyukkan di dalamnya juga.
Dalam islam, konsep keadilan sangatlah jelas di terangkan dalam alqur'an. Baik melalui ayat sejarah ataupun melalu perintah-perintah yang jelas di sebutkan di sana. Sehingga, muncullah banyak sekali tafsir yang mengkupas secara khusus tentang hal ini sehingga melahirkan berbagai ideologi muslim yang beraneka ragam di islam.
Dalam perkembangannya, banyak juga teori-teori yang muncul sebagai turunan dari konsep keadilan ini. Seperti teori tentang pemerintahan islam, ekonomi islam dan sebagainya. Dalam teori pemerintahan islam sendiri, terdapat banyak sekali pandangan tentangnya. Mulai dari bentuk pemerintahan islam sampai pada bentuk dari politik islam itu sendiri. begitu juga dengan ekonomi islam dan semacamnya. Tetapi dari semua teori tersebut, sebenarnya yang menjadi poin terpenting adalah konsep keadilan.
Sebagaimana yang kita ketahui bersama, bahwa dalam islam seorang muslim dianjurkan untuk selalu bertindak adil dan menjauhi tindakan yang zdalim. Adil dalam islam sendiri sering diartikan dengan bertindak/berbagi sesuai porsinya masing-masing. Sedangkan zdalim diartikan sebagai bertindak dengan tidak sesuai porsinya.
Adapun yang dimaksud dengan bertindak sesuai porsinya adalah melakukan sesuatu atau memberikan sesuatu sesuai dengan batasan yang ada. Tidak diperkenankan melebihi batasan lumrah yang telah ditetapkan tuhan melalui hukum alamnya. Sebagai seorang yang hidupp di dunia sains, bertindak sesuai batas inipun harus kita pertanyakan lagi tentang definisi batas. Karena batas inipun masih ambigu, atau kurang jelas. oleh sebab itulah, di sini kita akan mencoba mendekati batas ini melalui pendekatan yang akan saya sampaikan.
Ilustrasi:
Di sebuah desa terdapat satu buah keluarga yang harmonis. keluarga tersebut memiliki 2 orang anak. Anak yang satu sekarang telah duduk di kelas 1 SMA sedangkan anak yang satunya duduk di kelas 1 SD. Pada suatu pagi, kedua anaknya hendak berangkat sekolah dan kemudian meminta uang saku kepada orang tuanya. 
Menurut anda, pilihan mana yang harus dilakukan oleh keluarganya?
1. memberikan uang saku kepada kedua anaknya dengan jumlah sama.
2. memberikan uang saku untuk anaknya yang sma lebih besar bila dibanding anak yang kelas SD, tergantung dengan kebutuhan mereka.

Berdasarkan konsep keadilan islam, hendaknya keluarga tersebut melakukan pilihan nomer 2. Karena memang dalam kondisi ini, untuk memberikan uang saku kepada anaknya, keluarga tersebut harus mengetahui berapa kebutuhan yang dibutuhkan oleh masing-masing anaknya sehingga uang saku yang mereka berikan tepat sasaran dan tepat guna.

Dari ilustrasi tersebutlah, maka dapat kita ketahui bahwa adil tidaklah harus sama rata. karena adil itu sendiri tergantung pada kondisi dan situasi. Oleh sebab itulah, dalam pemahaman yang diusung NDP HMI, Seorang kader haruslah lebih mendahulukan sifat kritis dan obyektifnya sebelum mereka memutuskan sikapnya. Sehingga diharapkan, keputusan yang diambilnya tepat guna dan adil. Karena adil bergantung dengan definisi tentang kebutuhan yang akan dipenuhi.

Keadilan sosial yang dimaksudkan di sini, juga tidak jauh dari definisi adil yang dijelaskan dalam islam. karena keadilan sosial yang disebutkan disini adalah sebuah bentuk keadilan yang susai dengan fitrahnya masing-masing. Dengan tujuan untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur dan diridhai allah. Sedangkan Keadilan ekonomipun juga demikian.  

No comments:

Post a Comment